TANJUNGPINANG:- Tiga video pendek karya pelajar Provinsi Kepri akan bersaing ke tingkat nasioanal pada lomba video pendek yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).
Tiga video pendek itu merupakan sebagai pemenang pada lomba Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau yang dinilai dan diseleksi secara ketat oleh tim juri di Hotel CK Rabu (27/7/2019).
Masing-masing video berjudul “Kebersamaan” yang dibuat siswa SMA Yos Sudarso Kota Batam lulus sebagai video terbaik. Selain itu disusul oleh video berjudul “Stigma” yang dibuat siswa SMAN 1 Tanjungpinang sebagai juara dua, serta juara ketiga diraih siswa SMAN 5 Tanjungpinang dengan judul video “Menu Hari Ini”
Untuk wilayah Provinsi Kepri, ada puluhan video pendek yang diikutkan pada lomba ini. Namun, setelah melalui penilaian yang ketat oleh dua juri daerah Teja Alhabd dan Husnizar Hood serta praktisi film nasional dari Jakarta, akhirnya video pendek berjudul “Kebersamaan” peraih juara pertama, disusul video berjudul “Stigma” sebagai juara dua, serta juara tiga dengan judul “Menu Hari Ini”.
Menurut Ketua FKPT Kepri, Reni Yusneli, Penyerahan hadiah untuk tiga pemenang ini, akan dilakukan Kamis (25/7) di CK Hotel di acara BNPT dan FKPT yang akan dihadiri oleh Plt Gubernur Kepri Isdianto dan pejabat BNPT Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung.
“Ada banyak video yang dikirim ke panitia, setelah dinilai oleh praktisi film nasional serta oleh dua seniman ternama di Kepri akhirnya hanya ada 3 video yang kemudian akan berkompetisi untuk tingkat nasional,” kata Reni Yusneli.
Hal tang sama diceritakan Kabid Pemuda dan Pelajar FKPT Kepri Irwan Panggabean, tema lomba video pendek ini adalah “Satu Indonesia”. Lomba video ini terbatas untuk kalangan pelajar SMA dan SMK saja karena kita menilai pelajar SMA dan SMK sudah mampu menghadilkan video-video kreatif dan sebagai upaya BNPT melalui FKPT menanamkan rasa kebersamaan antar sesama sejak dini.
“Videonya meski memiliki pesan moral mencintai NKRI dan bagaimana berpancasila dengan baik,”terang Irwan.
Irwan menyebutkan, lomba itu selain untuk mengasah krativitas pelajar dalam mengahsilkan hal hal yang bermanfaat juga sebagai cara memberikan pemahaman agar terhindar dari paham-paham terlarang,” sebutnya.
Kata Irwan, hampir semua siswa SMA dan SMK saat ini sudah memiliki smartphone, hingga setiap orang tua mesti mengarahkan anaknya untuk memanfaatkan smartphone untuk hal hal yang bermanfaat bagi.
“Pelibatan Pelajar SMA dan SLTA sederajat di lomba video pendek ini juga merupakan upaya mengajak masyarakat untuk mewaspadai radikalisme. Melalui video yang mereka buat tentu akan memiliki daya gugah dan pengaruh yang baik untuk lingkungan mereka,” sebutnya. (***)
Comment