Oleh : Ina Liana*
Vrus corona atau 2019-nCoV sudah memakan korban hingga ribuan orang meninggal dan puluhan ribu lainnya terinfeksi. Virus ini mudah sekali menyebar. Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi virus corona dapat ditularkan dari manusia ke manusia yang terinfeksi, Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China.Hewan menjadi sumber utama dari virus ini. Kasus-kasus ini diduga berasal dari pasar makanan laut Huanan di Wuhan.
Menurut SCMP, per Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona. Salah satunya indonesia juga terpapar virus corona. Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona ( Covid-19). Kasus pertama yang terjadi di Tanah Air menimpa dua warga Depok, Jawa Barat. Hal ini diumumkan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) kemarin. Bahkan korban virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah menjadi 34 orang, Rabu (11/03/20). Corona yang menyebar secara global berdampak signifikan terhadap perekonomian di Indonesia, Hal ini mendorong pemerintahan jokowi meluncurkan sejumlah strategi untuk mengatasi dampak virus Corona (Covid-19) salah satunya mengantisipasi melemahnya Inustri Pariwisata dengan cara mengucurkan Dana Rp72 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk influencer.
Dana itu merupakan bagian dari insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor pariwisata demi menangkal dampak ‘infeksi’ virus corona terhadap ekonomi domestik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dana itu akan digelontorkan Maret 2020. Selain untuk influencer, demi meredam dampak virus corona pemerintah juga menganggarkan dana Rp103 miliar untuk promosi dan kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar. “Ini ada alokasi tambahan sebesar Rp298 miliar terdiri dari maskapai, biro perjalanan ada diskon khusus sehingga ada insentif Rp98,5 miliar. Kemudian promosi, kegiatan pariwisata, dan influencer,” papar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/2).
Airlangga mengatakan dengan gelontoran dana tersebut nantinya maskapai penerbangan akan diminta memberikan diskon sebesar 30 persen untuk wisatawan domestik. Diskon tersebut diminta diberlakukan untuk beberapa tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Labuan Bajo, Danau Toba, Bangka Belitung, Batam, Manado, Bali, Malang, Mandalika, Tanjung Pandan dan Tanjungpinang. Selain itu ada relokasi anggaran Khusus untuk 10 Daerah Wisata sebesar Rp.147 miliar, Insentif Pajak Hotel dan Restoran di 10 Destinasi Wisata itu Tarifnya dihilangkan. Menurut Menparekraf Wshnutama Insentif yang diberikan sebesar Rp.298 Miliar akan menarik wisatawan 736 ribu orang.
Pemerintah ingin meningkatkan pariwisata guna untuk menekan Domestik Perekonomian dengan cara membayar influencer Asing. influencer tetaplah hanya influencer meskipun Influencer yang profesional, influencer akan mempromosikan melalui media sosial guna memikat para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. sedangkan pemerintah sudah memberikan Regulasi Sementara diskon di beberapa kota di Indonesia yang berpengaruh dibidang pariwisata dan ini tidak menutup kemungkinan bagi wisatawan asing untuk datang ke Indonesia selain karena Tiket Pesawat yang diberikan diskon 30% dari seat yang tersedia. kemungkinan akan semakin banyaknya yang terinfeksi masyarakat Indonesia karena virus Corona (Covid-19) karena banyaknya wisatawan asing yang datang bahkan bisa saja yang berdatangan ke Indonesia sendiri itu sudah terinfeksi virus Corona (Covid-19) tanpa menunjukkan Gejala-Gejala Terinfeksinya Virus. Seharusnya Pemerintah Harus memberikan langkah dan Strategi yang Konkrit untuk mengatasi masalah ekonomi dari Infeksi akibat mewabahnya virus corona virus (Covid-19) di dunia.
Meskipun Sejauh ini Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa langkah pencegahan sejak Januari 2020. Pencegahan tersebut, antara lain memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara, melarang maskapai nasional ke China, dan menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia.
Sebenarnya ada ataupun tidak ada virus Corona negara indonesia sudah mengalami Defisit apalagi ditambah dengan kasus adanya Virus Corona, Karena Kontributor China terhadap Produk Domestik Bruto Global sekitar 20-22%, oleh karena itu Pemerintah Melakukan berbagai upaya untuk mencari peluang apalagi saat adanya virus corona perputaran uang yang sangat lambat. Namun yang jadi persoalan adalah Pemeintah sangat lambat dalam menangani wisatawan asing untuk masuk ke Indonesia terlebih lagi yang sudah terkena infeksi virus Corona, sehingga Pemerintah melakukan kebijakan untuk mengatasi dampak dari virus Corona dalam bidang Pariwisata, pemerintah berupaya mendorong wisatawan untuk berpergian karena destinasi wisata indonesia yang banyak dan Indah, bahkan juga wisatawan nusantara sendiri juga mungkin belum pernah berkunjung ke tempat wisata indnesia yang ada selain karena biaya yang mahal baik dari tiket pesawat dan hotel bahkan kurangnya pengetahuan masyarakat nusantara mmengenai destinasi wisata indonesia. Kebijakan ini akan berhasil mendorong para wisatawan untuk berpergian ke berbagai destinasi jika momentumnya yang tepat, namun untuk saat ini dirasa kurang efektif diberlakukannya kebijakan tersebut, seharusnya Pemerintah Berfokus Kepada Penangananan Kasus infeksi Virus Corona (Covid-19) yang terjadi saat ini.
*Penulis Adalah Mahasiswi Program Studi Administrasi Publik Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang
Comment