TANJUNGPINANG:- Tidak hanya jajaran aparat maupun pemerintah, sejumlah elemen masyarakat pun mengimbau kepada para bakal calon Kepala Daerah pada Pilkada Serentak di Provinsi Kepri 2020 agar menghindari isu-isu SARA.
Dan khusunya kepada tim sukses para bakal calon kepala daerah. Isu SARA dalam Pilkada sangat rentan akan terjadi perpecahan di tengah masyarakat. Apalagi, isu-isu SARA tersebut tumbuh subur di media sosial.
“Stop isu SARA dalam kancah Pilkada Setentak 2020 di wilayah Provinsi Kepri. Karena akan dapat memecah belah persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat,”pinta Ketua LSM Panglima, Irham kepada medimaritim.com kemarin.
Disampaikan mantan anggota KPUD Lingga ini, Pilkada Serentak di tengah masyarakat yang majemuk ini perlu kehati-hatian menyikapi isu SARA di kancah Pilkada Kepri.
Perlu kembali dipahami kata Irham, berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku siapa saja tidak memandang suku dan Agama boleh ikut berpartisipasi dalam pesta rakyat.
” Jangan mengkotak-mengkotakan dan mengkerdilkan antar suku dan agama, “ujarnya.
Seyogyanya kata Irham, Pilkada Serentak Kepri memiliki slogan AMANAH merupakan singkatan dari Aman yakni seluruh pemilih tidak terintimidasi dengan cara apapun bebas memilih. Damai, pemilih tidak merasa terkotak-kotak dengan SARA, golongan serta kelompok kelompok tertentu.
Kemudian katanya, Berkah yakni hasil keseluruhan baik penyelenggara maupun peserta dan daerahnya mendapat keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Tentu kita masyarakat Kepri khusunya, Indonesia umumnya berharap, Pilkada serentak 2020 dinaungi dengan slogan AMANAH,”harapnya.
Senada dengan Irham, Sekretaris Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Kota Tanjungpinang, La Ode Abdurrahman juga mengimbau para bakal calon Kepala Daerah Pilkada di Kepri mengarahkan pendukungnya tidak membawa isu-isu SARA.
“Sebaiknya, para bakal kandidat nantinya mengarahkan dan menegaskan kepada para tim ses masing-masing tidak mengangkat isu SARA dalam proaes sosialisasi bakal calon masing-masing,”imbau Abdurrahman yang juga anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kepri asal Sulawesi Tenggara ini.(ml)
Comment