by

Jamhur : Sebagai ASN, Saya Akan Taat Hukum

Wawancara Ekslusif Kadishub Kepri Jamhur Ismail , Dari soal KPK hingga Pilkada 2020

 

Hingga kini, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) terus melakukan penggeledahan dan pemeriksaan dokumen di sejumlah kantor OPD di lingkup Pemprov Kepri paska operasi tangkap tangan Kepala DKP Kepri Edi Sofyan dan Abu Bakar yang juga akhirnya juga melibatkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Juli 2019 lalu.

Tentu suasana itu juga akan mewarnai situasi dan kondisi Provinsi Kepri yang akan memperingati hari jadi Provinsi Kepulauan Riau yang ke 17 pada 24 September mendatang. Sehingga alih-alih disambut dengan keceriahan, justru rasa gunda gulana yang menggelayut di benak para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kepulauan Riau.

Soalnya, tidak hanya di level Kepala OPD, pemeriksaan dan penggeledahan dokumen juga dilakukan kepada PNS yang berada di tingkat paling bawah.

Tidak mengherankan, proses pencarian barang bukti yang telah berlangsung selama 2 bulan ini, membuat para pelayan masyarakat di lingkup Pemprov Kepri merasa tidak nyaman atau gundah gelana.

Akan tetapi Kadis Perhubungan Kepri Jamhur Ismail tetap berpesan, siapapun ASN nya, mereka harus taat hukum, termasuk dirinya.

Untuk lebih lengkapnya membaca sikap Jamhur soal tersebut yang dikaitkan dengan Pilkada 2020 dan Peringatan HUT Provibsi Kepri, mediamaritim.com (MM) mencoba menemui Jamhur Ismail yang akrab disapa Bang Jaoel (JI), ketika ia baru saja turun dari pesawat GA286 yang membawanya dari Jakarta ke Tanjungpinang, Jumat (20/9/2019).

Kadis yang dikenal dekat dengan media ini pun tak menolak diminta waktunya untuk diwawancarai, dan kedai Sop Ikan Aulia menjadi tempat pertemuan awak media ini dengan Bang Jaoel.

Berikut percakapan yang berhasil dihimpun dan disajikan dengan gaya bertuturnya.

MM : “Apa benar rumah abang di Tanjung Uban digeledah KPK?”
JI : “Iya benar, dan saat Tim KPK datang jam 5 sore sampai kurang lebih lepas Maghrib, saya tidak di tempat karena sedang Dinas di Jakarta sejak Selasa”
MM : “Kira-kira apa yang mereka cari bang?”
JI : “Menurut istri saya mereka hanya memeriksa beberapa ruangan rumah saya dan tidak membawa satu barangpun”
MM : “Apakah abang merasa dikait-kaitkan dengan kasus NB?”
JI : “Tidak lah, sebagai ASN, saya akan taat hukum, sepanjang keterangan saya dibutuhkan, saya siap, dan bila dianggap rumah saya patut digeledah, saya juga tidak keberatan”
MM : “Tapi kan KPK tak menemukan atau tak membawa barang baik berkas atau benda lain dari rumah abang?”
JI : “Seperti yang saya sebutkan tadi, saya sangat menjunjung tinggi supremasi hukum, karena saya merasa tidak melakukan kesalahan maka saya InsyaAllah selalu siap bila dibutuhkan KPK”

MM : “Beberapa waktu lalu kantor abang juga pernah digeledah, bahkan sempat viral karena banyak pihak menganggap OPD Abang termasuk yang paling berperan dalam reklamasi?”
JI : (tersenyum) “Saya pulang kampung niat untuk mengabdi pada Kepri, Kepri yang 98% wilayahnya perairan, potensi kemaritiman nya tinggi dan reklamasi adalah sebuah keniscayaan, reklamasi itu dibutuhkan Kepri untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur, jadi saya selaku Kadishub akan memberikan pertimbangan teknis bila dibutuhkan terkait proses reklamasi dan itu lewat berbagai kajian dan pertimbangan, bukan asal-asalan”

MM : “Kalau begitu abang yakin NB tidak bersalah?”
JI : “Bersalah atau tidak biar pengadilan yang memutuskan, sebagai atasan saya saat itu, Gubernur selalu mengingatkan kami kepala OPD untuk bekerja sesuai aturan, dan itu saya jadikan pedoman”

MM : “Abang boleh ceritakan, apa sebenarnya motivasi abang alih status dari seorang prajurit TNI menjadi seorang sipil ASN?”

JI : “Alasan pertama karena Emak saya, karena beliau sudah usia senja butuh perhatian dan saya merasa inilah saatnya saya membalas kasih sayang emak kepada saya, alasan kedua karena panggilan kampong halaman, pak Gubernur Nurdin Basirun mengajak saya kembali ke Kepri dan beliau mencabar saya untuk menggali potensi maritim Kepri dan tugas itu adalah menjadi Kadishub, maka saya terima dengan lapang dada”

MM : “Dengar-dengar abang juga berniat maju di Pilkada?”
JI : “Saya berniat mewakafkan sisa umur saya untuk mengabdi di Kepri, sebentar lagi saya pensiun dari ASN, dan saya merasa masih mampu untuk berbuat bagi Kepri, saluran yang ada salah satunya lewat Pilkada, dan saya mencoba jalan itu, kalau Allah SWT sudah berkehendak, apapun bisa terjadi”

MM : “Maju di mana bang, Bintan atau Lingga?”
JI : (Tertawa) “Dimana pun sama saja, yang penting harus menang, saya lahir di Lingga tapi besar di Bintan, jadi saat ini saya baru setakat mengukur popularitas dan elektabilitas saya dulu, kalau memang dianggap layak maju, InsyaAllah saya siap”

 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.