TANJUNGPINANG:- Masyarakat Melayu Kepulauan Riau dihebohkan beredarnya video prosesi adat tepung tawar penyambutan Ketua DPD I Partai Golkar Kepri, Ahmad Ma’ruf Maulana di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (3/3/2020).
Dalam video dengan durasi 1.25 menit pada detik ke 41, Ahmad Ma’ruf Maulana melakukan candaan terhadap prosesi adat tepung tawar.
Sikap Ahmad Ma’ruf Maulana ini telah menyinggung perasaan dan dianggap telah menghina masyarakat Melayu.
Menanggapi sikap Ahmad Ma’ruf Maulana itu, Penasehat Perhimpunan Agung Zuriat Kerabat Kerajaan Riau Lingga Provinsi Kepri, Raja ME Mansyur Razak merasa tersinggung. “Seharusnya Ketua Golkar Kepri sadar diri. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, “kata Raja ME Mansyur Razak melalui pesan WA kepada mediamaritim.com.
Mansyur Razak menyampaikan perbuatan Ahmad Ma’ruf tersebut telah melecehkan adat istiadat budaya Melayu tentang prosesi tepung tawar.
“Dan kami mengganggap perbuatan tersebut adalah penghinaan kepada orang-orang Melayu. Maka diminta kepada Ketua Golkar (Ahmad Ma’ruf Maulana) jangan membuat kekeruhan di bumi Melayu,”pesannya.
Namun demikian sambung Raja ME Mansyur Razak yang menyandang gelar Dato’ Wira Indera Perkasa ini, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada Ahmad Ma’ruf Maulana meminta maaf kepada masyarakat Melayu.
“Kami memberikan kesempatan kepada Ketua Golkar Kepri untuk meminta maaf kepada masyarakat Melayu secara adat dan terbuka. Jika hal tersebut diabaikan maka kami Zuriat Kerajaan Riau Lingga akan mengambil sikap langkah tegas tentang hal tersebut,”ancam Raja ME Mansyur Razak.(ml)
Comment