JAKARTA:- Pemerintah melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan terus melakukan pemantauan ketersediaan, perkembangan pasokan dan harga ikan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak covid 19 terhadap usaha perikanan.
Lokasi pemantauan yang telah dilakukan diantaranya Bali, DKI Jakarta, Surabaya, Kendari, Purwakarta, Bekasi, Pekalongan, Trenggalek, Malang, Cilacap, Indramayu, Tegal, Gunung Kidul, Bitung, Makasar, dan Kota Ternate. Nantinya akan berlanjut ke lokasi sentra produksi dan pengolahan ikan lainnya.
“Saat ini pemantauan dilakukan melalui telekomunikasi dengan berbagai sumber antara lain pihak pelabuhan perikanan, sentra produksi budidaya, eksportir, pengelola gudang beku dan pasar retail,” kata Dirjen PDSPKP, Nilanto Perbowo di Jakarta, Jumat (27/3).
Nilanto menambahkan, Ditjen PDSPKP melaporkan beberapa strategi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo melalui video conference pada Kamis 26 Maret 2020. Tujuan adanya strategi ini untuk menjaga stabilitas harga, sehingga pelaku usaha dapat terhindar dari kerugian dan produksi ikan terserap.
“Pelaksanaan strategi adalah berupa kerja sama dengan Kemensos agar terjadi sinergi yang berdampak langsung di masyarakat berupa penyaluran bahan baku ikan segar dan olahan dengan cara Bantuan Pangan Non Tunai, yang sebagian dari itu dapat dibelikan ikan,” sambungnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memastikan akan segera menghubungi Menteri Sosial, Juliari P Batubara. Hal ini dilakukan untuk mendorong percepatan terlaksananya strategi tersebut.
Strategi lain yang juga disiapkan KKP adalah optimalisasi pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) ikan atau dikenal dengan sistem tunda jual.
Dengan begitu, pada saat harga turun, nelayan dan pembudidaya ikan tidak mengalami kerugian dengan menitipkan produknya di Gudang Beku (cold storage) yang ditunjuk dalam SRG dan dapat menjualnya kembali saat harga membaik.
Bahkan resi dari penitipan ikan di Gudang Beku, dapat dijaminkan ke lembaga pembiayaan untuk mendapatkan dana tunai sebagai modal usaha.
“Lalu penyerapan ikan dalam rangka program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan,” urai Nilanto.
Di tengah wabah Covid ini, Nilanto mengingatkan masyarakat untuk tetap mengonsumsi ikan, bahkan lebih ditingkatkan lagi. Ikan dengan kandungan gizinya yang tinggi merupakan asupan yang pas untuk membantu tubuh agar tetap sehat guna menangkal serangan virus corona.
“Selain berguna menyehatkan tubuh, dengan mengonsumsi ikan kita juga telah membantu nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan untuk tetap memperoleh penghasilan ditengah situasi yang sulit ini,” pungkas Nilanto. (*/nes)
Comment