TANJUNGPINANG:- Puluhan pelajar dari SMA dan SMK di Kota Tanjungpinang dan Bintan mengikuti pelatihan membuat video pendek atau vlog hidup damai yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepridi Hotel CK Tanjungpinang Kamis (25/7/2019).
Di sela-sela pelatihan, panitia menyerahkan piagam dan hadiah kepada tiga pelajar Kepri yang karyanya diperlombakan ke tingkat nasional.
Plt Gubernur Kepri Isdianto sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang mengarahkan pelajar agar memanfaatkan teknologi untuk kepentingan orang banyak.
“Untuk menangkal radikalisme dan peluang terjadinya ancaman teroris perlu kerja bersama-sama dan rasa persaudaraan itu memang harus dibina sejak dini,” kata Isdianto di sela-sela pembukaan pelatihan membuat vlog bertema “Satu Indonesia”, kemarin.
Dalam pelatihan yang menghadirkan praktisi film nasional Sutjiati Eka Tjandra Sari, peserta dipandu membuat video pendek dan langsung mempraktikkan membuat film setelah mendapatkan pembekalan tentang teknik-teknik mengolah rekaman video agar menjadi menarik.
Menurut Ketua FKPT Kepri Reni Yusneli BNPT dan FKPT Kepri rutin mengelar berbagai kegiatan di berbagai daerah secara berkala. Selain kegiatan yang melibatkan pelajar, banyak juga kegiatan yang pesertanya melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta tokoh pemuda. Bahkan ada juga kegiatan yang membidangi media massa serta ada juga kegiatan BNPT dan FKPT yang melibatkan Kepala Desa, Lurah dan Babinkamtibmas serta Babinsa.
Menurut Reni radikalisme dan terorisme itu merupakan tindakan yang memiliki akar keyakinan yang dapat menyerang kesadaranamsyarakat. Untuk mengantisipasinya mesti melibatkan semua sektor.
“Tumbuh dan sumburnya teroris sangat bergantung dengan dilahan mana ia muncul dan ebrkembang. Jika muncul dilahan gersang tentu teroris akan sulit menemukan tempat,” kata Reni.
Lebih jauh dijelaskan Reni, terdaoat tiga institusi sosial yang sangat penting dalam melindungi generasi muda seperti pendidikan yang melalui peran guru dan kurikulum dapat memperkuat wawasan kebangsaan serta sikap toleran, kedua peran orangtua dalam menanamkan cinta dan kasih sayang kepada generasi muda sera peran komunitas seperti tokoh masyarakat agar mengajak sesama untuk menjaga wlayahnya tetap aman dan tentram.(red)
Comment